Subscribe:

Ads 468x60px

Minggu, 22 November 2015

Intervensi Amerika terhadap Palestina dalam Melindungi Kepentingan Israel



Intervensi Amerika terhadap Palestina dalam Melindungi Kepentingan Israel

Pada hari Rabu tanggal 21 September 2011 Presiden Barack Obama berpidato pada sidang Majelis Umum PBB ke-66 tentang apa yang disebutnya masa-masa perubahan, khususnya di Timur Tengah dan Afrika. Salah satu yang dibahas oleh Presiden Obama adalah permasalahan antara Israel dan Palestina, dimana saat itu para pemimpin Palestina akan meminta pengakuan PBB sebagai sebuah negara merdeka. Presiden Obama percaya bahwa sengketa antara Israel dan Palestina dapat diselesaikan dengan cara negosiasi antara kedua belah pihak, bukan dengan membawanya ke PBB. Presiden Obama juga menghimbau agar Palestina kembali ke perundingan langsung dengan Israel, daripada mengejar status negara anggota penuh di PBB karena menurutnya  Palestina bisa mendapat status negara apabila telah melakukan pembicaraan dengan Israel. Ia juga berpendapat bahwa hanya Israel dan Palestina yang mampu dan memilki jalan keluar untuk menyelesaikan persoalan diantara mereka. Palestina dan Israel harus mampu meraih kesepakatan atas sejumlah masalah yang terus terjadi bertahun-tahun sehingga memecah hubungan keduanya, seperti masalah perbatasan, pengungsi, keamanan, dan Yerusalem.
Dalam hal ini, penulis melihat adanya suatu intervensi yang dilakukan oleh Amerika melalui Presiden Obama kepada Palestina, dimana hal tersebut pasti memberikan rasa kekecewaan kepada warga negara Palestina yang mendengar dan melihat pidato yang disampaikan oleh Presiden Obama. Penulis melihat dalam pidatonya, Presiden Obama sangat lebih memihak kepada Israel dan mencoba untuk menggagalkan niat Palestina untuk mendapat status negara di PBB. Ia mencoba untuk membuat Palestina membatalkan niatnya di PBB, dan membahas permasalahannya langsung dengan Israel. Hal itu secara tidak langsung membuktikan bahwa Amerika sangat membantu Israel untuk mengintervensi Palestina.
Penulis juga melihat adanya niat Israel terhadap Palestina melalui Amerika adalah bentuk cara Israel untuk menjaga kepentingannya di Palestina. Israel memanfaatkan hubungan kerjasama diplomatiknya dengan Amerika agar membantunya memberi ancaman terhadap Palestina. Bentuk kecurangan yang dilakukan Israel dan Amerika terlihat jelas bahwa kedua negara tersebut takut dengan niat Palestina di PBB. Mereka takut apabila Palestina mendapat status negara dari PBB, maka hal itu menjadi tombak kekalahan Israel.
Seperti yang telah diketahui, bahwa konflik antara Israel dan Palestina sudah terjadi sejak lama. Konflik tersebut bermula sejak kaum Yahudi yang menyebar di berbagai negara bersatu kembali yang menjadi awal terbentuknya Israel. Sejak negara Israel berdiri pada tahun 1948, menajdi suatu ancaman bagi warga Palestina. Mereka terutama penduduk yang tinggal di wilayah jalur Gaza tidak dapat secara leluasa mendapatkan kebutuhan hidupnya karena perbatasannya dijaga ketat oleh pasuka Israel. Jalur Gaza diduduki oleh Israel sejak tahun 1967 setelah memenangkan perang Arab-Israel. Israel yang didukung Amerika Serikat mengalahkan 3 negara Arab yaitu Mesir, Suriah, dan Yordania dengan hanya dalam waktu 6 hari.
Selain jalur Gaza, Israel juga merebut wilayah Yerusalem Timur, Semenanjung Sinai, Tepi Barat, dan Dataran Tinggi Golan. Setelah melalui berbagai perundingan perdamaian, Israel dan organisasi pembebasan Palestina (PLO) pada 1993 sepakat untuk mengakui kedaulatan masing-masing dan dibentuk otoritas Palestina. Kemudian pada 2005, Israel menarik pasukannya serta pemukiman Yahudi dari Jalur Gaza. Setahun kemudian kelompok Hamas menguasai Jalur Gaza setelah memenangkan pemilu di Palestina. Khawatir dengan pengaruh Hamas yang semakin menguat, Israel melancarkan serangan udara selama sebulan penuh dengan nama operation cast lead. Israel beralasan Hamas kerap meluncurkan roket ke wilayah mereka. Akibat serangan itu, lebih dari 1.300 penduduk Gaza tewas. Kemudian pada awal 2014, pemerintah Palestina yang dikuasai faksi Fatah di Tepi Barat mencapai kesepakatan rekonsiliasi dengan Hamas yang menguasai Jalur Gaza. Hal ini menimbulkan kekhawatiran Israel akan kekuatan 2 faksi Palestina tersebut. Kemudian Israel kembali menggempur Jalur Gaza dengan alasan 3 warga mereka telah diculik Hamas. Israel melakukan serangan udara besar-besaran. Ironisnya, sebagian besar korban serangan ini justru merupakan warga sipil, wanita, dan anak-anak.
Perjuangan yang dilakukan Palestina untuk merdeka melalui PBB, penulis lihat adalah suatu bentuk tanggungjawab para pemimpin Palestina untuk melindungi warga negaranya dari kekejaman dan penyerangan yang selalu dilakukan oleh Israel. hal itu merupakan suatu bentuk pemberontakan warga Palestina agar bisa mendapat penghidupan yang damai dan aman tanpa gangguan Israel. Palestina menggunakan cara melalui PBB karena dengan menjadi anggota penuh di PBB, maka Palestina berpotensi untuk bergabung dengan Mahkamah Kejahatan Internasional (ICJ). Dengan begitu, maka Palestina dapat meningkatkan diplomasinya untuk mendapat pengakuan kemerdekaan oleh negara lain. Selain itu, apabila Palestina bergabung dengan Mahkamah Kejahatan Internasional, maka Palestina dapat menuntut hak negara ke pengadilan tentang kejahatan perang dan kemanusiaan yang dilakukan oleh Israel. 
Selain itu, menurut penulis apa yang dilakukan oleh pemerintah Palestina juga bertujuan untuk peran Palestina di dunia Internasional. Melalui PBB, Palestina dapat meningkatkan dan menjalin hubungan diplomatik dengan negara anggota PBB yang lain. Ini sangatlah penting bagi Palestina untuk mendapatkan haknya. Walaupun hal ini bisa berdampak terhadap ancaman yang diberikan Amerika yang selalu memberikan dana bantuannya, Palestina tidak dengan mudah terpengaruh dan tetap akan mempertahankan haknya. Amerika tidak dapat dengan mudah memeras Palestina dengan uang.
Usaha yang dilakukan Palestina maupun Israel melalui Amerika tidak terlepas dari kepentingan masing-masing negara. Palestina berusaha untuk mendapat pengakuan negara di PBB karena para warga Palestina sangat merasa terancam dengan perlakuan dan kejahatan yang dilakukan Israel sehingga hal itu membuat Palestina terus mencari perlindungan melalui negara-negara PBB. Sedangkan Israel dengan melalui Amerika, berusaha untuk tetap menjaga kepentingannya dalam menguasai Palestina. Israel memanfaatkan Amerika yang menjadi sekutunya untuk membantu menggagalkan niat Palestina di PBB. Ia merasa dengan adanya bantuan dari Amerika yang merupakan negara yang memilki pengaruh besar terhadap PBB, dapat membantunya untuk menghentikan niat Palestina tersebut.


0 komentar:

Posting Komentar